Kabinet Bahtera Maritim UMRAH: Transparansi dan Komitmen Penting dalam Menyikapi Dugaan Korupsi Gedung Gurindam

0
11
Jhoko Prasetiya Kementerian Koordinator Kemahasiswaan Kabinet Bahtera Maritim UMRAH Periode 2025/2026.

Tanjungpinang – Polemik mengenai dugaan korupsi pembangunan Gedung Gurindam Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) terus menjadi sorotan publik. Berita terkait penyelidikan yang dilakukan oleh Polresta Tanjungpinang terhadap gedung delapan lantai ini telah memicu beragam tanggapan, terutama dari kalangan mahasiswa.

Jhoko Prasetiya, Merupakan Kementerian Koordinator Kemahasiswaan (Kemenko) Kabinet Bahtera Maritim UMRAH, menyampaikan pandangannya terkait isu ini. Ia menegaskan bahwa dugaan korupsi sering kali menjadi perhatian serius karena dapat merugikan masyarakat luas, menghambat pembangunan negara, dan merusak kepercayaan publik terhadap institusi.

“Dalam pandangan saya, korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan yang berdampak negatif, tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga di dunia pendidikan dan sektor lainnya. Hal ini mengurangi kualitas pelayanan publik, memperburuk ketimpangan sosial, dan merusak sistem pemerintahan demokratis,” ujar Jhoko Selaku Kemenko Kemahasiswaan, pada jum’at (17/1).

Jhoko juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai elemen intelektual dan agen perubahan dalam memerangi korupsi. Ia berharap pemberantasan korupsi menjadi prioritas yang didukung dengan pendekatan transparan dan berbasis hukum yang tegas.

“Mahasiswa sering mendorong agar pendidikan tentang etika, kejujuran, dan integritas dimasukkan dalam kurikulum. Ini penting agar generasi mendatang memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap bahaya korupsi,” tambahnya.

Terkait kasus yang menimpa UMRAH, Jhoko mengapresiasi klarifikasi yang telah diberikan oleh pihak rektorat. Ia berharap langkah-langkah transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan pihak kampus dapat membangun kembali kepercayaan publik.

Mahasiswa Tetap Mengawal Kasus
Meskipun telah ada penjelasan dari pihak universitas, Jhoko menegaskan bahwa mahasiswa tetap berkomitmen untuk mengawal perkembangan kasus ini.

“Kami berharap dugaan korupsi ini tidak benar-benar terjadi. Jika ada penyelewengan anggaran, kami ingin agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas. Saya juga berharap pihak kampus terus berkomitmen terhadap reformasi birokrasi dan menerapkan sistem yang lebih transparan serta akuntabel,” tuturnya.

Jhoko menutup pernyataannya dengan harapan agar UMRAH dapat terus menjadi institusi pendidikan yang berintegritas, menjadi teladan bagi masyarakat, dan mendukung terciptanya lingkungan akademik yang bebas dari korupsi. (Al/Tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini